PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kelistirikan
memegang peranan penting dalam bidang kedokteran.ada dua aspek kelistrikan dan
magnetis dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam
tubuh manusia,serta pengunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia.
Pada tahun 1856
Caldani menunjukan kelistrikan pada otot katak yang telah mati.Luigi Galvani
(1780) mulai mempelajari kelistrikan pada hewan kemudian pada tahun 1786 Luigi
galvani melaporkan hasil ekspirimenya bahwa ke dua kaki katak terangkat ketika
di berikan aliran listrik lewat suatu konduktor.
Arrons (1892)
meraskan ada aliran frekunsi tinggi melalui beliau sendiri serta pembantunya
asistenya. Pada tahun 1899 Van seynek melakukan pengamatan tentang terjadinya
panas pada jaringan yang di sebabkan oleh aliran frekuensi tinggi. Schliephake
(1928) melaporkan tentang pengobatan penderita dengan mempergunakan short wawe.
Oleh karena hal tersebut di atas,untuk
mengetahui lebih banyak tentang biolistrik tersebut, maka kami akan mencoba
menggali,mengkaji,memaparkan,makalah yang berjudul peran biolistrik dalam
keperawatan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.2.1
Bagaimana hukum dalam biolistrik ?
1.2.2
Apa hubungan kelistrikan dan kemagnetan ?
1.2.3
Bagaimana isyarat listrik dalam tubuh ?
1.3
TUJUAN PENULISAN
Tujuan secara umum dari penulisan makalah ini adalah:
1.3.1
Untuk mengetahui hukum dalam biolistrik
1.3.2
Untuk mengetahui kelistrikan dan kemagnetan
1.3.3
Untuk mengetahui lsyarat listrik dalam tubuh
1.3.4
Untuk memenuhi tugas mata kuliah IDK II
1.4
MAMFAAT PENULISAN
Adapun mamfaat dalam penulisan makalah
ini yang dapat kita peroleh adalah dapat mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan peran biolistrik dalam keperawatan.
1.4.1
Menambah ilmu dan wawasan penulis tentang
khususnya,pembaca mengenai kelistrikan dalam tubuh.
1.4.2
Sebagai bahan acuan bagi kita seorang tenaga
kesehatan dalam memehami kelistrikan dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
HUKUM BIOLISTRIK
Biolistrik
adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran electron-electron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan muncul akibatnya ransangan
penginderaan.pikiran kita terdiri daya listrik hidup semua daya ini berkumpul
di dalam pusat akal di dalam otak dalam bentuk pontensi daya listrik.Dari pusat
akal, daya ini kemudian di arahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian
bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun di
pusat akal harus di tuntun oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan
gerakan tubuh kita atau bagian tubuh lainnya.
Biolistrik
merupakan energy yang di miliki setiap manusia bersumber dari ATP (Adenosine
Tri Posphate) di mana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energy yang bernama
mitochondria melalui proses resprisasi sel.Biolistrik juga merupakn fenomena
sel.Sel juga mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis
bermuatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada
permukaan dalam bidang batas/membrane.Kemampuan sel syaraf neurons
menghantarkan biolistrik sangat penting.
Tranmisi
sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang di namakan dendries yang
berfungsi mentranmisikan isyarat dari sensor ke neuron.Aktifitas biolistrik
pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada
permukaan air.
Ada beberapa rumus atau hukum yang terkait
dengan biolistrik antara lain:hukum ohm
dan hokum joule.
Perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding langsung dengan arus yang melewati,berbanding terbaik dengan tahanan
dari konduktor.
2.1.1
Hukum ohm ini di dapat di nyatakan dalam rumus:
R = V̲
I
R = dalam ohm (Ω)
I
= ampere (A)
V= tegangan (Volt)
2.1.2 Hukum joule :
Arus Listrik yang melewati
konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan
panas.
Hal ini
dinyatakan dalam rumus :
H1(
kalori )
2.1.3 Macam-macam
Gelombang Arus Listrik
Ø Arus
bolak balik / sinusoidal
Ø Arus
setengah gelombang (telah diserahkan)
Ø Arus
searah penuh tapi masih mengandung ripple/desir
Ø Arus
searah murni
Ø Faradik
Ø Surged
faradic/sentakan faradic
Ø Surged
sinusoidal/sentakan sinusoidal
Ø Galvanik
yang interuptus
Ø Arus
gigi gergaji
2.2 KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Kelistrikan
dan kemagnetan yang ada dalam tubuh:
2.2.1 Sistem syaraf dan neuron
System syaraf terbagi dua bagian
yaitu system saraf pusat dan otonom
Sistem syaraf
pusat terdiri dari otak, medulla spinalis dan perifer.saraf perifer ini adalah
saraf yang mengirim informasi ke sensoris ke otak atau medulla spinalis di
sebut saraf efferen sedangkan saraf yang menghantarkan dari otak atau medulla
spinalis ke otot serta kalenjar di sebut system saraf efferen sedangkan saraf
otonom mengatur organ tubuh seperti jantung usus dan kalenjar sehingga
pengontrolan system ini di lakukan dengan tidak sadar yakni bekerja sendiri.
2.2.2 Kelistrikan saraf
Dalam
bidang neurotami akan dibicarakan kecepatan implus serta saraf,serta yang
berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantarkan implus lebih cepat daripada
serta saraf yang mempunyai diameter lebih kecil.Serat dapat di kelompokan
menjadi tiga bagian diantarannya A,B dan C
Dengan
mikrskop electron serat saraf dibagi menjadi dua tipe serta saraf yang
bermenyalim dan serat saraf yang tidak bermenyalim
2.2.3 Perambatan potensial aksi
Potensial
aksi dapat terjadi bila apabila suatu membrane saraf atau otot mendapat
ransangan nilai ambang potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk
merangsang daerah sel sekitar membrane untuk mencapai nilai ambang.Dengan
demikian dapat terjadi potensial aksi ke segala jurusan sel membran, keadaan
ini di sebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Setelah
timbul potensial aksi,sel membrane akan mengalami repolerasasi.Proses
repolerasasi sel membran di sebut sebagai suatu tingkat refrakter.Tingkat
refakter ada dua fase yaitu periode refakter absulot yakni selama peride ini
tidak ada ransangan,tidak ada unsur kekuatan yang menghasilkan potensi aksi
yang lain sedangkan periode refakter relaktif yakni setelah membran mendekati
repolerasasi seluruhnya maka dari periode refakter terabslut akan menjadi periode refakter relaktif dan apabila
stimulus yang kuat secara normal akan menghasilkan potensi aksi yang baru.
2.3 ISYARAT LISTRIK TUBUH
Isyarat
listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif
sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang termasuk dalam
isyarat listrik tubuh :
·
EMG (Elektromiogram)
·
ENG
(Elektroneurogram)
·
ERG
(Elektroretionogram)
·
EOG (Elektrookulogram)
·
EGG (Elektrogastrogram)
·
EEG (Elektroensefalogram)
·
EKG (Elektrokardiogram)
2.3.1 Elektromiogram
Pencatatan
potensial otot/biolistrik selama pergerakan otot disebut elektromiogram.Otot di
ladeni banyak unit motor.Suatu unit motor terdiri dari cabang tunggal
neuron/saraf dari otak atau medulla spinalis. Ada 25-2.000 serat otot (sel),di
hubungkan dengan saraf via motor end plate,sehingga potensi istirahat yang
melewati serat otot serupa dengan potensi istirahat yang melewati serat saraf.
2.3.2 ENG=Elektroneurogram
Pembuatan
ENG=
Ø
Untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex.
Ø
Untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris
Ø
Untuk menentukan penderita miastenia gravis
2.3.3 ERG=Elektroretinogram
Suatu
pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang
dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina.
2.3.4 EOG=Elektrookulogram
Suatu
pengukuran /pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat
perubahan posisi dan gerakan mata.
2.3.5 EGG= Elektrogastrogram
Merupakan
EGM yang berkaitan gerakan peristaltic traktus gastrointestinalis.
2.3.6 EEG=Elektroensefalogram
Pencatatan
isyarat listrik otak disebut EEG.
Pencatatan potensial listrik otak merupakan sumasi dari potensial aksi sel
saraf di dalam otak.
2.3.7 Elektrokardiogram (EKG,ECG)
Merupakan
pencatatan isyarat biolistik jantung,di lakukan pada permukaan kulit.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan
ini dapat di simpulkan,biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk
hidup ,tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti
listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion
yang terdapat dalam tubuh.Kelistrikan dan kemagnetan dalam tubuh sangat
berpengaruh pada system saraf. Sistem saraf dalam tubuh mempunyai listrik.Pada
system saraf pusat dan system saraf otonom.Syok listrik atau kejutan adalah
suatu nyeri pada system sensorik yang di akibatkan aliaran listrik yang
mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh.
3.2 SARAN
Makalah
ini semoga berguna bagi pembaca. Khususnya bagi mahasiswa keperawatan di stikes
eka harap palangkaraya namun manusia tidaklah ada yang sempurna.Oleh karena itu
kritik dan saran sangat di perlukan guna untuk memperbaiki makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Gabriel J F.1996 “Fisika kedokteran “ Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Cameron Joh R dkk.2003 “Fisika Tubuh Manusia”
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar