Minggu, 07 Juni 2015

Makalah biolistrik

PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG

Kelistirikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran.ada dua aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia,serta pengunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia.
Pada tahun 1856 Caldani menunjukan kelistrikan pada otot katak yang telah mati.Luigi Galvani (1780) mulai mempelajari kelistrikan pada hewan kemudian pada tahun 1786 Luigi galvani melaporkan hasil ekspirimenya bahwa ke dua kaki katak terangkat ketika di berikan aliran listrik lewat suatu konduktor.
Arrons (1892) meraskan ada aliran frekunsi tinggi melalui beliau sendiri serta pembantunya asistenya. Pada tahun 1899 Van seynek melakukan pengamatan tentang terjadinya panas pada jaringan yang di sebabkan oleh aliran frekuensi tinggi. Schliephake (1928) melaporkan tentang pengobatan penderita dengan mempergunakan short wawe.
  Oleh karena hal tersebut di atas,untuk mengetahui lebih banyak tentang biolistrik tersebut, maka kami akan mencoba menggali,mengkaji,memaparkan,makalah yang berjudul peran biolistrik dalam keperawatan.

1.2   RUMUSAN MASALAH

1.2.1          Bagaimana hukum dalam biolistrik ?
1.2.2          Apa hubungan kelistrikan dan kemagnetan ?
1.2.3          Bagaimana isyarat listrik dalam tubuh ?

1.3   TUJUAN PENULISAN
Tujuan secara umum dari penulisan makalah ini adalah:
1.3.1          Untuk mengetahui hukum dalam biolistrik
1.3.2          Untuk mengetahui kelistrikan dan kemagnetan
1.3.3          Untuk mengetahui lsyarat listrik dalam tubuh
1.3.4          Untuk memenuhi tugas mata kuliah IDK II

1.4   MAMFAAT PENULISAN
Adapun mamfaat dalam penulisan makalah ini yang dapat kita peroleh adalah dapat mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan peran biolistrik dalam keperawatan.

1.4.1          Menambah ilmu dan wawasan penulis tentang khususnya,pembaca mengenai kelistrikan dalam tubuh.
1.4.2          Sebagai bahan acuan bagi kita seorang tenaga kesehatan dalam memehami kelistrikan dalam tubuh.







BAB II
PEMBAHASAN


2.1 HUKUM BIOLISTRIK
                Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran electron-electron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan muncul akibatnya ransangan penginderaan.pikiran kita terdiri daya listrik hidup semua daya ini berkumpul di dalam pusat akal di dalam otak dalam bentuk pontensi daya listrik.Dari pusat akal, daya ini kemudian di arahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun di pusat akal harus di tuntun oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian tubuh lainnya.
                Biolistrik merupakan energy yang di miliki setiap manusia bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) di mana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energy yang bernama mitochondria melalui proses resprisasi sel.Biolistrik juga merupakn fenomena sel.Sel juga mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis bermuatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membrane.Kemampuan sel syaraf neurons menghantarkan biolistrik sangat penting.
                Tranmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang di namakan dendries yang berfungsi mentranmisikan isyarat dari sensor ke neuron.Aktifitas biolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Ada beberapa rumus atau hukum yang terkait dengan biolistrik antara lain:hukum ohm  dan hokum joule.
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati,berbanding terbaik dengan tahanan dari konduktor.
2.1.1 Hukum ohm ini di dapat di nyatakan dalam rumus:
               
                R = V̲
                       I
        R = dalam ohm (Ω)
        I  = ampere (A)
        V= tegangan (Volt)

2.1.2 Hukum joule :
Arus Listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Hal ini dinyatakan dalam rumus :

H1( kalori )  

2.1.3 Macam-macam Gelombang Arus Listrik

Ø  Arus bolak balik / sinusoidal
Ø  Arus setengah gelombang (telah diserahkan)
Ø  Arus searah penuh tapi masih mengandung ripple/desir
Ø  Arus searah murni
Ø  Faradik
Ø  Surged faradic/sentakan faradic
Ø  Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
Ø  Galvanik yang interuptus
Ø  Arus gigi gergaji


2.2 KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
                Kelistrikan dan kemagnetan yang ada dalam tubuh:
2.2.1 Sistem syaraf dan neuron
System syaraf terbagi dua bagian yaitu system saraf pusat dan otonom
Sistem syaraf pusat terdiri dari otak, medulla spinalis dan perifer.saraf perifer ini adalah saraf yang mengirim informasi ke sensoris ke otak atau medulla spinalis di sebut saraf efferen sedangkan saraf yang menghantarkan dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kalenjar di sebut system saraf efferen sedangkan saraf otonom mengatur organ tubuh seperti jantung usus dan kalenjar sehingga pengontrolan system ini di lakukan dengan tidak sadar yakni bekerja sendiri.
2.2.2 Kelistrikan saraf
                Dalam bidang neurotami akan dibicarakan kecepatan implus serta saraf,serta yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantarkan implus lebih cepat daripada serta saraf yang mempunyai diameter lebih kecil.Serat dapat di kelompokan menjadi tiga bagian diantarannya A,B dan C
                Dengan mikrskop electron serat saraf dibagi menjadi dua tipe serta saraf yang bermenyalim dan serat saraf yang tidak bermenyalim
2.2.3 Perambatan potensial aksi
                Potensial aksi dapat terjadi bila apabila suatu membrane saraf atau otot mendapat ransangan nilai ambang potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sel sekitar membrane untuk mencapai nilai ambang.Dengan demikian dapat terjadi potensial aksi ke segala jurusan sel membran, keadaan ini di sebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
                Setelah timbul potensial aksi,sel membrane akan mengalami repolerasasi.Proses repolerasasi sel membran di sebut sebagai suatu tingkat refrakter.Tingkat refakter ada dua fase yaitu periode refakter absulot yakni selama peride ini tidak ada ransangan,tidak ada unsur kekuatan yang menghasilkan potensi aksi yang lain sedangkan periode refakter relaktif yakni setelah membran mendekati repolerasasi seluruhnya maka dari periode refakter terabslut akan  menjadi periode refakter relaktif dan apabila stimulus yang kuat secara normal akan menghasilkan potensi aksi yang baru.


2.3 ISYARAT LISTRIK TUBUH

                Isyarat listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang  termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
·         EMG (Elektromiogram)
·         ENG  (Elektroneurogram)
·         ERG  (Elektroretionogram)
·         EOG (Elektrookulogram)
·         EGG (Elektrogastrogram)
·         EEG (Elektroensefalogram)
·         EKG (Elektrokardiogram)

2.3.1 Elektromiogram

                Pencatatan potensial otot/biolistrik selama pergerakan otot disebut elektromiogram.Otot di ladeni banyak unit motor.Suatu unit motor terdiri dari cabang tunggal neuron/saraf dari otak atau medulla spinalis. Ada 25-2.000 serat otot (sel),di hubungkan dengan saraf via motor end plate,sehingga potensi istirahat yang melewati serat otot serupa dengan potensi istirahat yang melewati serat saraf.

2.3.2 ENG=Elektroneurogram

                Pembuatan ENG=
Ø  Untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex.
Ø  Untuk mengetahui kecepatan konduksi  saraf motoris dan sensoris
Ø  Untuk menentukan penderita miastenia gravis

2.3.3 ERG=Elektroretinogram

                Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina.

2.3.4 EOG=Elektrookulogram

                Suatu pengukuran /pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan mata.

2.3.5 EGG= Elektrogastrogram

                Merupakan EGM yang berkaitan gerakan peristaltic traktus gastrointestinalis.

2.3.6 EEG=Elektroensefalogram

                Pencatatan isyarat  listrik otak disebut EEG. Pencatatan potensial listrik otak merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam otak.

2.3.7 Elektrokardiogram (EKG,ECG)

                Merupakan pencatatan isyarat biolistik jantung,di lakukan pada permukaan kulit.












BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan ini dapat di simpulkan,biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup ,tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh.Kelistrikan dan kemagnetan dalam tubuh sangat berpengaruh pada system saraf. Sistem saraf dalam tubuh mempunyai listrik.Pada system saraf pusat dan system saraf otonom.Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada system sensorik yang di akibatkan aliaran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh.

3.2 SARAN
                Makalah ini semoga berguna bagi pembaca. Khususnya bagi mahasiswa keperawatan di stikes eka harap palangkaraya namun manusia tidaklah ada yang sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran sangat di perlukan guna untuk memperbaiki makalah.






               


























DAFTAR PUSTAKA

Gabriel J F.1996 “Fisika kedokteran “ Jakarta Buku Kedokteran EGC
Cameron Joh R dkk.2003 “Fisika Tubuh Manusia” Jakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar